Sumbawa Barat, NTB – SuaraJuang | Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di bawah kepemimpinan Bupati H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si. dan Wakil Bupati Hj. Hanipa Musyafirin, S.Pt., M.M.Inov terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi masyarakat nelayan. Melalui program unggulan “KSB Maju Perikanan”, pemerintah daerah kembali membuktikan kehadirannya secara nyata di tengah masyarakat pesisir.
Momentum kepedulian itu ditunjukkan dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Kabupaten Sumbawa Barat, yang digelar di Lapangan Graha Fitrah, Senin (20/10/2025). Dalam upacara tersebut, Bupati H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si. secara langsung menyerahkan klaim jaminan asuransi kematian kepada ahli waris almarhum Berahim, seorang nelayan asal Desa Labuhan Lalar, Kecamatan Taliwang, dengan total santunan sebesar Rp 42.000.000,-. Santunan diterima oleh Rosidin, selaku ahli waris yang sah, disaksikan oleh jajaran Forkopimda, kepala OPD, serta masyarakat yang hadir dalam upacara tersebut.
Penyerahan klaim ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Asuransi Nelayan KSB, yang menjadi turunan langsung dari visi-misi Bupati dan Wakil Bupati dalam kerangka besar Program KSB Maju Perikanan. Program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas sektor perikanan, tetapi juga memberikan perlindungan sosialbagi nelayan dan pembudidaya ikan agar mereka dapat bekerja dengan rasa aman dan tenang.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, Noto Karyono, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa pemberian klaim asuransi ini merupakan bukti konkret keseriusan pemerintah daerah dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
“Asuransi ini merupakan bentuk perlindungan sosial bagi nelayan yang bekerja menghadapi risiko tinggi di laut. Pemerintah ingin memastikan bahwa ketika musibah terjadi, keluarga yang ditinggalkan tidak kehilangan harapan dan tetap memiliki jaminan finansial,” ujar Noto Karyono.
Ia menambahkan, program asuransi ini memberikan dua jenis perlindungan utama, yaitu: Kematian non-kecelakaan kerja, dengan klaim santunan sebesar Rp 42 juta dan Kecelakaan kerja di laut, dengan manfaat hingga Rp 74 juta. Selain itu, bagi nelayan yang meninggal akibat kecelakaan kerja, keluarga juga berhak mendapatkan jaminan pendidikan bagi dua orang anak hingga ke jenjang perguruan tinggi, dengan total manfaat mencapai Rp 274 juta.
Untuk memastikan penyaluran program berjalan tepat sasaran, Dinas Perikanan KSB saat ini tengah melakukan validasi data seluruh pelaku usaha perikanan melalui penerbitan Kartu Perikanan Maju Luar Biasa. Kartu ini berfungsi sebagai identitas resmi nelayan dan pembudidaya ikan yang terdaftar, serta menjadi syarat utama untuk memperoleh berbagai fasilitas perlindungan dan bantuan pemerintah.
“Pendataan berbasis kartu ini penting agar seluruh program perlindungan dan pemberdayaan dapat menjangkau masyarakat perikanan secara menyeluruh. Dengan data yang valid, pemerintah bisa menyalurkan bantuan, pelatihan, dan asuransi secara lebih efisien dan berkeadilan,” jelas Noto Karyono.
Program KSB Maju Perikanan merupakan salah satu pilar utama arah pembangunan daerah yang berpihak pada masyarakat pesisir dan pelaku usaha perikanan. Program ini dirancang tidak sekadar memberikan bantuan sesaat, tetapi membangun ekosistem perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan—mulai dari hulu (produksi, pembenihan, dan kelembagaan nelayan) hingga hilir (pengolahan, pemasaran, dan akses pembiayaan).
Bupati H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si. dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan sektor perikanan sebagai penggerak ekonomi baru di KSB. Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat pesisir tidak hanya dilindungi, tetapi juga diberdayakan. Program KSB Maju Perikanan ini adalah langkah nyata untuk menciptakan nelayan yang maju, mandiri, dan sejahtera,
Penyerahan klaim asuransi kepada ahli waris almarhum Berahim menjadi salah satu bukti keberhasilan pelaksanaan program perlindungan nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat. Sejak diluncurkan, ribuan nelayan dan pembudidaya ikan telah tercatat sebagai penerima manfaat asuransi, dengan total klaim mencapai ratusan juta rupiah.
Dinas Perikanan menegaskan bahwa program ini akan terus dilanjutkan dan dikembangkan agar seluruh pelaku perikanan di wilayah KSB mendapatkan perlindungan yang sama. Pemerintah juga berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan pihak asuransi, lembaga keuangan, dan instansi terkait, guna memperluas skema perlindungan sosial bagi masyarakat pesisir.
“Ke depan, kami berharap tidak ada lagi nelayan di KSB yang tidak terlindungi. Program ini bukan sekadar administrasi, tetapi bentuk kepedulian nyata pemerintah terhadap masyarakat yang menggantungkan hidupnya di laut,” tutup Noto Karyono.
Dengan semangat “KSB Maju Perikanan”, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terus berupaya menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat pesisir — memastikan setiap nelayan terlindungi, setiap keluarga terjamin, dan setiap langkah menuju laut membawa harapan akan masa depan yang lebih baik.
(Redaksi SuaraJuang)